BUDAYA BELAJAR MAMAIR
DAN MAHANCAU
1.
Daerah Banjarbaru pada
khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya memiliki lebih dari 1 bahasa
daerah. Terdapat bahasa Banjar, bahasa Bakumpai dan bahasa Dayak.
2.
Orang-orang di daerah saya dari kecil
kebanyakan sudah dibiasakan atau belajar untuk berenang, memancing (memair dan mehancau) dan cara menaiki jukung (sampan) karena geografis dari
Kalimantan Selatan kebanyakan memiliki sungai dan Banjarmasin dijuluki dengan
kota seribu sungai.
3.
Masyarakat Banjarmasin yang berprofesi
sebagai petani ada yang menggunakan sistem pertanian yang berbeda dengan daerah
lain karena Kalimantan Selatan kebanyakan adalah lahan gambut dan menerapkan
pertanian dengan sistem lahan rawa yaitu sistem pertanian yang mengandalkan
pasang surut air di rawa dan sangat bergantung dengan keadaan musim.
4.
Masih berkaitan dengan sistem pertanian
lahan rawa yang sangat berkaitan dengan fenomena alam contohnya, jika ikan
mulai meninggalkan sungai berarti sungai akan kering atau sungai mulai tercemar
limbah. Tetapi jika masih ada jenis ikan yang namanya saluang maka sungai tersebut tidak kering meskipun ikan lain sudah
tidak ada. Petani akan melihat fenomena alam seperti munculnya rasi bintang
dalam menentukan kapan waktu untuk menanam padi, palawija atau tanaman
komoditas lainnya.
5.
Banyak cerita, mitos ataupun legenda
yang berasal dari Banjarmasin pada khususnya dan Kalimantan Selatan pada
umumnya yang harus dipelajari oleh orang-orang di sana sebagai pengetahuan
tentang asal usul daerahnya. Cerita seperti Anak Sima, Nisan Berlumur Darah,
Putri Junjung Buih dan lain-lain. Ada juga Ular Naga Sungai Barito yang sifat
ceritanya masih tidak jelas fakta atau mitos tentang keberadaan ular naga yang
besar dan panjang hampir menyamai panjang dan lebar Sungai Barito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar