BUDAYA MANDI UMBUL SIDOMUKTI
Di
kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang
terdapat Gunung Ungaran, dimana kaki gunung Ungaran ada sebuah desa yang memiliki kearifan lokal
yaitu Desa Promasan, mungkin banyak yang masih belum tahu sebuah desa di lereng
Gunung Ungaran pada ketinggian 1800 mdpl yang hanya terdiri dari kurang lebih
15 rumah dengan hamparan kebun teh yang sangat luas menawarkan sebuah aroma
terapi bagi siapa saja yang mengunjunginya. Sepanjang mata memandang kita akan
melihat luasnya hamparan kebuh teh yang merupakan sebagai mata pencaharian
penduduk desa promasan. Dari puncak Gunung Ungaran kita dapat melihat desa ini
dari ketinggian dengan jelas karena desa ini merupakan desa terakhir sebelum
kita melanjutkan pendakian ke Gunung Ungaran (2050 mdpl).
Tak
jauh dari dari desa tersebut, dibawah bukit teh kita akan menemukan sebuah goa
jepang sisa peninggalan zaman jepang dahulu sebagai bukti kekejaman romusha
pada waktu itu. Kita juga akan menemukan sebuah kolam dengan pancuran yang
sangat jernih dan dingin airnya. Siang hari di desa Promasan terlihat lengang
dan sepi hanya beberapa penduduk yang kadang terlihat entah mau ke perkebunan
untuk beraktifitas atau mau ke tempat pemandian. Penduduk sini benar-benar
memegang teguh kearifan lokal setempat, tanpa ada listrik penerangan, jalan
yang masih berbatu (makadam) bisa dibayangkan begitu sulitnya akses menuju
kesana. Kepedulian mereka kepada alam terlihat dari kepribadian dan gaya hidup
mereka yang jauh dari teknologi. Alat-alat yang mereka pergunakan untuk
bercocok tanam masih sangat sederhana, rumah yang masih beralaskan tanah dan
masih menggunakan kayu untuk pondasi rumahnya, perkebunan dan lahan perkarangan
terlihat bersih tanpa ada sampah yang berserakan benar2 mencerminkan sebuah
kearifan lokal yang sangat sederhana. Sebuah kesatuan antara manusia, alam dan
lingkungan yang tersinergi dengan baik dan berkesinambungan.
Akses
untuk menuju kesana dapat melalui beberapa jalur salah satunya dari Pasar
Jimbaran perjalanan dilanjutkan naek ojek kurang lebih 20 menit dengan tarif
Rp. 15.000,00 menuju Pos I atau Pos Mawar dengan jalan yang menanjak melewati
perkampungan penduduk. Sebelum sampai Pos Mawar kita akan melewati tempat
pariwisata Pemandian Umbul Sidomukti. Tempat ini ramai pengunjung dengan pemandangan
yang terbuka sehingga Puncak Gunung Ungaran terlihat jelas dari sini. Disini
selain terdapat kolam renang juga terdapat taman bermain bagi anak-anak dan
bagi yang suka tantangan disini juga disewakan kuda untuk sekedar refresing
atau jalan-jalan di sekitar area Umbul Sidomukti ini. Sebelum sampai Desa
Promasan kita akan melewati Padepokan Karyatani Sidomukti sebagai tempat
orang-orang penganut aliran kepercayaan. Di sini sumber air sangat melimpah
ditampung di sebuak kolam penampungan. Setelah melewati hutan dan padepokan,
perjalan dilanjutkan melewati kebun kopi dan setelah menemukan pertigaan ikuti
penunjuk arah ke kiri jalan menuju puncak sedangkan lurus adalah jalan menuju
Medini yaitu jalur lain pendakian lewat Boja, Kendal. Di pengujung jalan kebun
kopi kita akan menemukan pertigaan dimana kekiri akan menuju puncak sedangkan
ke kanan kita akan melihat hamparan kebun teh dan menuju Desa Promasan. Puncak
Gunung Ungaran terlihat indah sekali dari sini. Sampai Desa Promasan kami
beristirahat dan mengisi perut yang udah keroncongan sambil melihat pemandangan
sekeliling kita akan menemukan Gua Jepang peninggalan zaman penjajahan Jepang
dulu dan akan menemukan juga kolam pemandian sebagai tempat kebutuhan
sehari-hari Penduduk Desa Promasan. Desa ini sangat terpencil dan jauh dari
kota dengan berjumlah kurang lebih 15 kepala keluarga tetapi menawarkan
kedamaian alam yang jarang kita jumpai sekarang ini. Disini persediaan air
sangat melimpah dan merupakan sumber air terakhir sebelum melanjutkan perjalanan
ke puncak Gunung Ungaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar