BUDAYA NYUNDA
ORANG SOREANG
Salah satu kearifan lokal yang
masih ada di daerah Soreang Kab. Bandung salah satunya adalah pencak silat.
Pencak silat diikuti oleh beberapa generasi dari mulai anak-anak samapi orang
tua. Latihan rutin pencak silat yaitu pada hari senin, kamis, dan sabtu malam.
Mereka sudah menghasilkan banyak prestasi dan sudah dikenal oleh kalangan
banyak.
Kearifan
lokal yang selanjutnya merupakan perauran dari pemerintah dalam upaya melestarikan budaya. Setiap hari senin
diwajibkan upacar bagi anak sekolah dan pegawai khususnya pegawai negeri. Hari
selasa merupakan selasa tanpa rokok, ini merupakan larangan bagi perokok agar
tidak merokok dihari selasa. Hari rabu adalah rabu inggris, hari rabu
diwajibkan semuanya menggunaka bahasa inggris dalam berkomunikasi khususnya
dalam belajar-mengajar atau untuk pegawai-pegawai instansi. Hari kamis
merupakan kamis nyunda, bagi anak-anak sekolah, guru, dan pegawai pemda
diwajibkan menggunakan kebaya bagi perempuan dan pangsi bagi laki-laki dan
diwajibkan bebicara dalam bahasa sunda. Hari jum’at merupakan jumsih, “Jumsih”
merupakan singkatan dari “Jum’at bersih” semua anak-anak sekolah, guru, dan
pegawai pemda wajib menggunakan koko dan harus membersihkan atau membereskan
sekolah atau tempat kerjanya. Untuk hari sabtu dan minggu merupakan hari bebas
karena ini merupakan hari untuk bersama keluarga dan sebagian besar pegawai
libur dari kerjanya.
Karena
sering ditemukan beberapa kejahatan, maka sering diadakan siskamling disetiap
daerah demi menjaga keselamatan setiap wilayah. Siskamling diadakan rutin
sesuai jadwal yang ditentukan oleh setiap daerah. Selain itu juga, sering
diadakannya kerja bakti dalam rangka membersihkan kampung halaman masing-masing
agar terhindar dari banjir. Kerja bakti biasanya diadakan hari minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar