Minggu, 06 Desember 2015

BUDAYA ADAT NYUNDA SOREANG



BUDAYA NYUNDA ORANG SOREANG
Salah satu kearifan lokal yang masih ada di daerah Soreang Kab. Bandung salah satunya adalah pencak silat. Pencak silat diikuti oleh beberapa generasi dari mulai anak-anak samapi orang tua. Latihan rutin pencak silat yaitu pada hari senin, kamis, dan sabtu malam. Mereka sudah menghasilkan banyak prestasi dan sudah dikenal oleh kalangan banyak.
        Kearifan lokal yang selanjutnya merupakan perauran dari pemerintah dalam upaya  melestarikan budaya. Setiap hari senin diwajibkan upacar bagi anak sekolah dan pegawai khususnya pegawai negeri. Hari selasa merupakan selasa tanpa rokok, ini merupakan larangan bagi perokok agar tidak merokok dihari selasa. Hari rabu adalah rabu inggris, hari rabu diwajibkan semuanya menggunaka bahasa inggris dalam berkomunikasi khususnya dalam belajar-mengajar atau untuk pegawai-pegawai instansi. Hari kamis merupakan kamis nyunda, bagi anak-anak sekolah, guru, dan pegawai pemda diwajibkan menggunakan kebaya bagi perempuan dan pangsi bagi laki-laki dan diwajibkan bebicara dalam bahasa sunda. Hari jum’at merupakan jumsih, “Jumsih” merupakan singkatan dari “Jum’at bersih” semua anak-anak sekolah, guru, dan pegawai pemda wajib menggunakan koko dan harus membersihkan atau membereskan sekolah atau tempat kerjanya. Untuk hari sabtu dan minggu merupakan hari bebas karena ini merupakan hari untuk bersama keluarga dan sebagian besar pegawai libur dari kerjanya.
        Karena sering ditemukan beberapa kejahatan, maka sering diadakan siskamling disetiap daerah demi menjaga keselamatan setiap wilayah. Siskamling diadakan rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh setiap daerah. Selain itu juga, sering diadakannya kerja bakti dalam rangka membersihkan kampung halaman masing-masing agar terhindar dari banjir. Kerja bakti biasanya diadakan hari minggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar