Jumat, 29 April 2016

DONGENG SEJARAH KOTA BANJARNEGARA



DONGENG SEJARAH KOTA BANJARNEGARA
KabupatenBanjarnegaraterletaksebelahbaratKabupatenWonosobodansebelahtimurKabupatenPurbalingga.SedangsebelahselatanberbatasandenganKabupatenKebumendan di sebelahutaraberbatasandenganKabupatenPekalongan.
        AdalahKyaiMaliu, seorangtokoh agama kharismatik yang sangatdihormati. Sudahberhari-harimencaritempat yang cocokuntukmendirikansebuahpondok.HinggasampailahKyaiMaliu di suatutempat yang menarikhatinya, yaitudaerahsekitar kali Merawu.Tanah disekitar kali Merawuberundakdanberbanjardisepanjangaliransungai.Di sekitarnyaberdiripegununganKendeng yang indahdanberhawasejuk.Segeraiamendirikanpondokmenghadapke kali Merawu.
        KyaiMaliuberperangaibaikdanjujur, selainituiajugatekunbekerjadanberdisiplintinggi, sehinggadiseganiolehbanyak orang. Segalaperilakunyamenjadianutanuntukwargasekitar.HinggaberjalannyawaktuakhirnyadaerahsekitarpondokKyaiMaliumenjadisebuahdesabaru yang indah, bersihdanteratur.
        PadasuatuhariKyaiMaliumengumpulkanwargamasyarakatdi padepokannya. “Bapak-bapak, Ibu-Ibu dan Saudara semua, terimakasih kalian sudi mendatangi undangan saya”, berkatalah Kyai Maliu dihadapan warga yang diundangnya, “Apa kalian kerasan tinggal di tempat ini?”, semua warga menjawab sudah betah dan nyaman tinggal di tempat baru tersebut. “Baik, terimakasih. Namun, ada satu hal yang akan saya sampaikan kepada kalian semua”. “Sesuatu apa Kyai?” tanya seorang warga. “Kalian tahu tempat ini belum bernama. Nah, maksud undangan saya kepada kalian adalah untuk menetapkan nama yang cocok untuk desa kita ini”.
        Kemudian musyawarahmenetapkan yang cocokuntukdesa dilaksanakan. Banyak yang mengusulkan nama dengan alasan masing-masing. Karena terlalu banyak perdebatan, makaKyaiMaliumengusulkansebuahnamayaituBanjar. Alasanya, selaintempatnyaindah, tanahnyaberundakdanberbanjar. Para warga pun setujudan atas dasar musyawarah warga hari itu ,KyaiMaliudiangkatmenjadipetinggidankemudiandikenalsebagaiKyaiAgengMaliupetinggiBanjar.
        Kyai Ageng Maliu terkenal sebagai pemimpin yang memiliki rasa asah, asih, dan asuh sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya. Penduduk desa Banjar sangat giat bekerja di sawah-sawah. Tidak heran kalau rakyatnya hidup makmur dalam hal sandang, pangan, dan papan. Dibawahkepemimpinannya, desaBanjarberhasilmenjadidesa yang mandiridanberswasembadapangan, bahkansempatmenjadilumbungpadiuntukdaerahsekitarnya.
        Kehidupan agama jugatumbuhdanmenjiwaisetiapaspek kehidupandesaBanjar. Masjid-masjid selain digunakan untuk tempat ibadah juga digunakan untuk bermusyawarah dalam memecahkan segala urusan desa. Mulai dari menentukan kapan waktu yang cocok untuk menanam padi, perawatan dan memanen. Semuanya dikerjakan dengan gotong-royong dan penuh rasa kekeluargaan. Tidak heran kalau pada waktu itu desa Banjar terkenal hingga luar daerah dan mengundang perhatian para ulama besar yang sedang melaksanakan dakwah Islam.
        SuatuhariKyaiMaliukedatangantiga orang tamu, dilihatnya tiga orang tamu yang dipastikan bukan berasal dari desa Banjar. Cara berpakaian dan tutur katanya setidaknya bisa dijadikan alasan. Ternyata tamunya adalah Giri Wasiyat, Prapen dan Dimas Giri Pit, mereka adalah putradariSunanGiridariGresik. MerekadatangkedesaBanjaruntukmenimbailmu agama danmencaripengalaman.Semenjakkedatangantamudari Gresik, hampirsetiapmalamdiadakanpengajanumum.Rakyat desa Banjar benar-benar merasa beruntung dapat menimba ilmu keagamaan secara luas dari seorang ulama besar secara langsung. Kyai Ageng Maliu banyak berguru kepada Kyai Ageng Giri Wasiat.
        Untuk memperkokoh persahabatan dan sebagai penghargaan atas kebaikan Kyai Ageng Maliu, beliau berdua sepakat akan menghadiahkan putrinya, Nyai Barep, kepada Kyai Ageng Maliu sebagai istrinya. Terjadilah pernikahan dan Nyai Barep resmi menjadi istri Kyai Ageng Maliu. Selepas kepergian Sunan Giri Pit dan Pangeran Giri Wasiyat, Kyai Ageng Maliu bersama istrinya tetap meneruskan dakwah membina warga desa Banjar dalam bidang keagamaan dan pertanian.
        PerkembangandesaBanjarpunmakinpesat, sebagaipusatpenyebaran agama danpusatbertemunyaparapedagang.Karenaperniagaantersebutmakadesasemakinramaipenduduknya.AkirnyadesatersebutberkembangmenjadikotaatautepatnyadisebutKadipaten.
        SemulaKadipatenBanjarberada di selatan kali Merawu, kemudianpindahkesebelahbarat kali MerawudankemudiandikenaldengannamaBanjarWatuLembu. SelanjutnyapusatpemerintahandipindahkandariBanjarWatuLembukesebelahselatan kali merawu yang sekarangmenjadi Kota Banjarnegara. Lokasi pusat pemerintahan di daerah persawahan yang cukup lebar (Banjar), dan dinamakan Banjarnegara.Banjarnegaraberasaldaridua kata yaituBanjardan Negara, Banjar yang artinyasawahataulebar, dan Negara artinyakota. JadiBanjarnegaraadalahkota yang didirikan di daerahpersawahan yang lebar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar