DONGENG SEJARAH KOTA PROBOLINGGO
Pada zaman Pemerintahan Prabu Sri Nata Hayam Wuruk raja Majapahit yang
ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “ Banger “, nama sungai yang
mengalir ditengah daerah Banger ini.
Sejalan dengan perkembangan Politik kenegaraan/kekuasaan di Zaman
Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger Juga mengalami
perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan Zaman. Pada saat
Minakjinggo, Raja Blambangan berkuasa, banger yang merupakan perbatasan antara
Majapahit dan Blambangan dikuasai pula oleh Minakjinggo.
Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Blambangan dan
Majapahit yang dikenal dengan “ Perang Paregreg “.Adapun Nama Banger ini
diberikan karena airnya berbau amis/Banger karena darah Menak Jinggo yang
dipenggal kepalanya oleh Raden Damarwulan.
Banger, pada masa Pemerintah VOC tahun 1746 mengangkat Kyai Djoyolelono
sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung.
Karena Politik adu domba maka pada tahun 1768 Bupati Banger
meninggalkan jabatannya dan mengembara /lelono dan sebagai penggantinya adalah
Kyai Djoyolelono menurut cerita Kabupatennya di Benteng Lama. Masa Pemerintahan
Tumenggung Joyonegoro Daerah Banger amat makmur penduduknya tambah banyak, yang
kemudian Beliau mendirikan Masjid Jami’ lebh kurang tahun 1770 kemudian nama
Banger oleh Tumenggung Joyonegoro diganti menjadi PROBOLINGGO yang artinya :
Probo = Sinar, Linggo=Tugu, badan, tanda, peringatan, tongkat.
Jadi Probolinggo adalah Sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin
yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh), Setelah wafat Kanjeng Jimat
dimakamkan di Pesarean belakang Masjid Jami’ dan karena disenangi masyarakat
beliau mendapat sebutan “ Kanjeng djimat.
Tokoh utama dan tokoh tambahan nya siapa saja??? Dijawab bagi yg tau.
BalasHapus