Dongeng
Gunung Bongkok
Zaman dahulu, di
sekeliling daerah Jatiluhur masih banyak hutan belantara. kemudian di hutan –
hutan tersebut beserta gunung – gunung disekitarnya, ada siluman penunggu yang
sudah ada dari jaman Sangkuriang. Namanya adalah Jonggrang Kalapitung. Badannya
tinggi besar sebanding dengan besarnya gunung. Kulitnya hitam pekat, rambut
kumisnya sebesar tambang sapu dan rambutnya sangat lengket. Suaranya nya pun
sangat menggelegar. Kemudian suaranya tersebut tidak bisa dibedakan apakah dia
sedang lemas atau sedang marah.
Suatu hari,
Jonggrang Kalapitung ingin memancing di Sungai Citarum, karena dia sangat ingin
makan ikan bakar. Setelah keinginannya itu muncuk, kemudian dia berfikir dan
dia menyimpulkan bahwa tidak ada cara lain selain meminta bantuan warga kampung
disekitar sungai tersebut, yaitu Kampung Cisarua. Ketika sampai ke kampung tersebut, Jonggrang Kalapitung pun
berteriak “ hai warga kampung ! ayo berkumpul dihadapanku !”. mendengar suara
tersebut, semua warga kampung langsung berkumpul tumpah ruah di hadapannya.
Jonggrang
Kalapitung meminta bantuan untuk dibuatkan alat pancing yang sangat besar.
Permintaanya tersebut pun dilaksanakan oleh warga kampung. Alat pancingnya
sangat besar, dan diberi umpan kepala sapi. Jonggrang Kalapitung memancing
sembari dikeliling dan disaksikan oleh seluruh warga kampung di sekitar sungai
tersebut. Jonggrang Kalapitung berdiri begitu gagahnya, badannya yang besar
memenuhi tempat tersebut. Kakinya yang sebelah menginjak gunung, dan yang
satunya lagi menginjak pohon bungur yang sangat besar. Selama sebulan, dia
berdiam di tempat itu sambil memancing. Sampai – sampai gunung yang diinjak
tersebut menjadi bongkok serta pohonnya pun hampir mati. Akhirnya gunung
teersebut dinamai Gunung Bongkok.
Di hari ke 40,
pancinggannya bergerak, Jonggrang Kalapitung langsung menarik pancingannya
sekencang mungkin. Karena terlalu kencang, akhirnya pancingan tersebut sampai terlempar
ke belakangnya dan menyangkut ke hutan. Kemudian ketika ditarik kembali oleh
Jonggrang Kalapitung, pancingannya tersebut terangkat namun membuat hutan
dibelakangnya tersebut menjadi rata karena terangkut oleh pancingannya sangat
besar tersebut. Hingga akhirnya hutan tersebut diberi nama Haurpapak.
Jonggrang
Kalapitung penasaran, ikan apa yang menyangkut dipancingannya hingga bergerak
tersebut ?. ketika dilihat, ternyata hanya ikan kecil yang menyangkut di
telinga kepala sapi yang sudah menjadi tengkorak tersebut. Karena begitu
kesalnya, ikan itu pun dilempar dan jatuh di Kampung Cilélé, desa Cisarua
Jatiluhur.
Karena tidak
mendapatkan ikan besar, lama kelamaan Jonggrang Kalapitung pun kelaparan.
Tadinya dia ingin meminta orang kampung lagi untuk membatunya, tetapi tidak ada
satupun orang didekatnya. Semuanya sudah pergi karena ketakutan melihat
Jonggrang Kalapitung yang marah – marah tidak mendapatkan ikan besar. Kemudian
Jonggrang pun melihat pohon jengkol yang sanagt besar dan buahnya sangat
banyak. Akhirnya tanpa berpfikir panjang, jengkol tersebut pun iya habiskan
dari pohonnya. Dia melahap semua jengkolnya. Ketika dia membuang air kecil, dia
kesakitan karena terkena “jengkolan” disebabkan oleh terlalu banyak makan
jengkol.
Jonggrang Kalapitung guling – guling karena
kesakitan. Akhirnya dia pun mengucapkan sumpah serapah kepada pohon jengkol
agar tidak pernah tumbuh ditempat tersebut karena sudah membuatnya kesakitan.
Setelah mengucapkan sumpah serapah tersebut, akhirnya Jonggrang Kalapitung pun
pergi mengilang entah kemana. Dan didaerah Gunung yang akhirnya bernama Gunung
Bongkok itu pun sampai sekarang tidak pernah tumbuh pohon jengkol.
Selamat malam pak, perkenalkan nama saya Dian.
BalasHapusBolehkah saya meminta alamat email bapak untuk menghubungi lebih lanjut terkait Jonggrang Kalapitung ini?
Ada di daerah karawang tempat patilasan namanya pangangapungan desa lemah duhur...
BalasHapusDan daerah karawang ada tempat harta karun namanya pulo emas dan kobak emas ,barangkali ada sambungan nya dengan riwayat ki jonggrang
Ada di daerah karawang tempat patilasan namanya pangangapungan desa lemah duhur...
BalasHapusDan daerah karawang ada tempat harta karun namanya pulo emas dan kobak emas ,barangkali ada sambungan nya dengan riwayat ki jonggrang
Ada petilasan mbah jongrang di kelurahan Debong Kidul kec. Tegal Selatan Kota Tegal Jawa Tengah
BalasHapus