DONGENG PUTRI LANJAR SARI
Obyek wisata SLAMARAN INDAH merupakan Daerah pesisir yang
bisa memberikan rasa sejuk dan nyaman. Dengan legenda DEWI LANJAR sebagai RATU
PANTAI UTARA Pekalongan, konon memiliki paras yang cantik jelita tiada
bandingan
Terletak disebelah
timur Pantai Pasir Kencana dibatasi oleh muara Pelabuhan Perikanan Nusantara
Pekalongan (PPNP), dapat dicapai lewat muara pelabuhan dengan perahu pesiar dan
lewat darat 5 Km dari kota/terminal bus.
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir cukup, masih berupa hutan pantai yang alami, bisa menikmati terbit dan terbenamnya matahari dengan suasana yang indah, dengan luas 7 Ha. Cocok bagi anda yang mempunyai jiwa natural.
Fasilitas yang tersedia : Tempat parkir cukup, masih berupa hutan pantai yang alami, bisa menikmati terbit dan terbenamnya matahari dengan suasana yang indah, dengan luas 7 Ha. Cocok bagi anda yang mempunyai jiwa natural.
Dewi Lanjar sampai sekarang masih merupakan legenda yang hidup didalam
masyarakat dan masih berpengaruh dalam jiwa masyarakat terutama di Pekalongan.
Dalam segala peristiwa sering kali dihubungkan dengan Dewi Lanjar, apabila ada
anak yang sedang bermain-main dipantai hilang tentu mereka berpendapat bahwa si
anak itu dibawa Dewi Lanjar. Dan bilamana dapat diketemukan kembali tentulah si
anak menyatakan dirinya tersesat disuatu daerah atau suatu kraton yang
penghuni-penghuninya juga seperti kita-kita ini. Mereka mempunyai kegiatan
membatik, berdagang, menukang, nelayan dan lain-lain yang tidak ubahnya seperti
didalam kota saja. Daerah tersebut dikuasai oleh seorang Putri yang cantik
ialah Dewi Lanjar.
Diceritakan pada jaman dahulu di suatu
tempat Kota Pekalongan hiduplah seorang putri yang sangat cantik jelita, sampai
sekarang masih menjadi pembicaraan penduduk, tempat yang terkenal dengan nama
Dewi Rara Kuning. Adapun tempat tinggalnya tiada dapat diketahui secara pasti.
Dalam menempuh gelombang hidupnya Dewi Rara Kuning mengalami
penderitaan yang sangat berat, sebab dalam usia yang sangat muda ia sudah
menjadi janda. Suaminya meninggal dunia setelah beberapa waktu melangsungkan
pernikahannya. Maka dari itulah Dewi Rara Kuning kemudian terkenal dengan
sebutan Dewi Lanjar. ( Lanjar sebutan bagi seorang perempuan yang bercerai dari
suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak ). Sejak ditinggal
suaminya itu Dewi Lanjar hidupnya sangat merana dan selalu memikirkan suaminya
saja.
Hal yang demikian itu berjalan
beberapa waktu lamanya, tetapi lama kelamaan Dewi Lanjar sempat berpikir
kembali bahwa kalau dibiarkan demikian terus akan tidak baik akibatnya. Maka
dari itulah ia kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan kampung halamannya,
merantau sambil menangis hatinya yang sedang dirundung malang.
Tersebutlah, perjalanan Dewi Lanjar sampai disebuah sungai yaitu sungai
Opak. Ditempat ini kemudian bertemu dengan Raja Mataram bersama Mahapatih
Singaranu yang sedang bertapa ngapung diatas air di sungai itu. Dalam pertemuan
itu Dewi Lanjar mengutarakan isi hatinya serta pula mengatakan tidak bersedia
untuk menikah lagi. Panembahan Senopati dan Mahapatih Singoranu demi mendengar
tuturnya tergaru dan merasa kasihan. Oleh karena itu dinasehatinya agar bertapa
di Pantai Selatan serta pula menghadap kepada Ratu Kidul. Setelah beberapa saat
lamanya, mereka berpisahan serta melanjutkan perjalanan masing-masing,
Panembahan dan Senopati beserta patihnya melanjutkan bertapa menyusuri sungai
Opak sedangkan Dewi Lanjar pergi kearah Pantai Selatan untuk menghadap Ratu
Kidul.
Dikisahkan bahwa Dewi Lanjar sesampainya di Pantai Selatan mencari
tempat yang baik untuk bertapa. Karena ketekunan dan keyakinan akan nasehat
dari Raja Mataram itu akhirnya Dewi Lanjar dapat moksa (hilang ) dan dapat
bertemu dengan Ratu Kidul.
Dalam pertemuan itu Dewi Lanjar memohon untuk dapat menjadi anak
buahnya, dan Ratu Kidul tiada keberatan. Pada suatu hari Dewi Lanjar bersama
jin - jin diperintahkan untuk mengganggu dan mencegah Raden Bahu yang sedang
membuka hutan Gambiren ( kini letaknya disekitar jembatan anim Pekalongan dan
desa Sorogenen tempat Raden Bahu membuat api ) tetapi karena kesaktian Raden
Bahu, yang diperoleh dari bertapa Ngalong ( seperti Kalong / Kelelawar ), semua
godaan Dewi Lanjar dan jin - jin dapat dikalahkan bahkan tunduk kepada Raden
Bahu. Karena Dewi Lanjar tiada berhasil menunaikan tugas maka ia memutuskan
tidak kembali ke Pantai Selatan, akan tetapi kemudian memohon ijin kepada Raden
Bahu untuk dapat bertempat tinggal di Pekalongan. Oleh Raden Bahu disetujui bahkan
pula oleh Ratu Kidul. Dewi Lanjar diperkenankan tinggal dipantai utara Jawa
Tengah terutama di Pekalongan. Konon letak keraton Dewi Lanjar terletak
dipantai Pekalongan disebelah sungai Slamaran. ( Sumber Kantor Pariwisata &
Kebudayaan ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar